> Think Big: Juni 2015

Senin, 22 Juni 2015

Coba GANTI KEBIJAKAN WAJIB PAJAK !!!

Apa guna dari pajak???
menurut saya guna pajak ialah untuk memperkaya dan mensejahterakan para pejabat negara, bukan untuk mensejahterakan rakyat!!
apapun pendapat anda sekalian yang membaca Blog ini, setuju atau tidak menurut saya begitulah pengertiannya.
Pertanyaan kepada yang membaca blog ini, yaitu:
1.      apakah anda sekalian tahu sudah berapa banyak anggaran yang terkumpul  dari pajak yang selalu  dikutip??
2.     Apakah kita tahu berapa sih sisa dari uang  yang dibayarkan  tersebut?
3.     Apakah kita tahu siapa saja yang membayar pajak atau tidak??
4.     Apakah kita tahu setelah kita membayar pajak uang tersebut utuh (tidak di gelapkan)??
5.     Terakhir apakah anda sadar bahwa pajak  selalu di kutip, sementara hutang negara makin melonjak??
Pasti jawaban  dari pertanyaan yang diatas hanyalah pemerintah saja yang tahu!!  sehingga banyak terjadi tindak korupsi, BETUL KAN???
Ya pasti betul , dikarenakan pembukuannya saja hanya pemerintah yang tahu, mereka mengakal-akali anggaran pasti tidak ada yang tahu kan!!!  

Dengan demikian salah satu solusi untuk menghindari TIPIKOR adalah dengan merubah kebijakan wajib Pajak, dan menggantinya denganwajib  iuran mingguan. menurut saya cara ini sangat efektif dibandingkan dengan pajak. Mengapa? Karena dengan melaksanakan kebijakan ini maka pemasukan anggarannya lebih teratur, dan kemungkinan adanya TIPIKOR akan sangatlah tidak mungkin, update pemasukan dana nya juga bisa di laporkan dalam jangka 1 kali dalam seminggu , jadi semua orang /masyarakat tahu bahwa uang yang di bayarkannya adalah benar adanya dan terkumpul sesuai yang dibayarkannya (tidak ada penggelapan dana).

Beberapa hal yang harus dipersiapkan dalam melaksanakan kebijakan tersebut: 

1.  petama, pemerintah harus mendata seluruh penduduk di INDONESIA secara    akurat.
2.  menetapkan iuran yang akan dibayarkan per-satu orang dalam seminggu(1 kali seminggu pembayaran iuran)
3. membentuk petugas pengutipan iuran, dengan deskripsi (tidak ditentukanseberapa banyak petugas yang akan dibuat ini hanyalah contoh):
·        1 petugas di setiap RT/RW
·        1 petugas di setiap kelurahan
·        1 petugas di setiap kecamatan
·        1 petugas di setiap provinsi
·        1 petugas di pusat (tempat terakhir Iuran yang dikumpulkan, dan dapat di publikasikan secara cepat dan berkala)


Tata pelaksanaannya
    1. data sensus penduduk tersebutlah yang menjamin kebijakan ini sukses terlaksan!!           mengapa??
           karena informasi data pembayaran iuran bisa saja tidak sesuai dengan jumlah penduduk,
           dengan sebuah percobaan/contoh: pendduduk Indonesia sebanyak 230.000.000   jiwa.
2.  iuran yang akan ditetapkan dalam pembayarannya yaitu Rp.1000/jiwa(1*1minggu)
3. Setiap ketua RT/RW bertanggung jawab untuk mengutip di daerah RT/RW nya, dan mengirimnya ke Kelurahan, dari kelurahan ke kecamatan, dari kecamatan ke provinsi, dari provinsi ke PUSAT.
4. setelah dana tersebut terkumpul dana yg terkumpul tidak dapat disembunyikan oleh pemerintah,  dikarenakan sudah jelasnya data penduduk dan jumlah iuran yang ditetapkan, dengan demikian masyarakat pun akan tau pemasukan negara dari iuran tersebut. mengapa??
Secara logika kita dapat    mengetahui bahwa setiap minggunya dana yang terkumpul sudah pas atau belum
Dengan simulasi perhitungannya:
Dana satu minggu = jumlah penduduk * iuran yang di tetapkan
Dengan contoh data diatas :
Dana satu minggu = 230.000.000*1000
                            =Rp 230.000.000.000/minggu 
Dengan demikian pemerintah tidak dapat menutupi anggaran yang didapatkan. Jika anggaran yang didapat kan kurang dari Rp.230M maka pemerintah harus memberikan alasan yang pasti mengapa hal tersebut terjadi dan mempublikasikannya melaui medai massa. Dengan demikian tindak korupsi kemungkinan akan bisa diatasi

Mungkin hal yang akan mempersulit kebijakan ini adalah dalam penghitungan penduduk, tidak boleh ada kesalahan dalam penghitungan penduduk, karena jika ada kesalahan maka data pemasukan anggaran mungkin tidak sesuai dengan yang diperkirakan.
Tapi jika Kebijakan ini berhasil dilakukan , bukan hanya korupsi saja yang bisa di berantas, juga kemiskinan, hutang negara bisa lunas, rakyat sejahtera, dan mungkin saja mata uang Rupiah akan bisa naik. INDONESIA PASTI JAYA


Sabtu, 13 Juni 2015

Beberapa Istilah Musik

Istilah Musik
Berikut ini adalah daftar istilah musik yang banyak dijumpai di partitur-partitur musik. Kebanyakan istilah ini berasal dari bahasa Italia karena kebanyakan konvensi musik Eropa berasal dari Italia. Beberapa istilah berasal dari bahasa Perancis (Fr), Inggris, Jerman (Ger), Spanyol, dan Latin.
  • a, à (Per): pada, di, oleh, untuk, dalam, menurut
  • a 2: lihat a due
  • aber (Jer): tapi
  • a bene placito: tergantung sang pemain
  • a cappella: menurut gaya menyanyi di kapel; i.e., tanpa ditemani oleh alat musik (instrumen)
  • accarezzévole: ekspresif
  • acelerando, accel.: dipercepat; perlahan-lahan temponya dinaikkan
  • accentato: dengan aksen; dengan tekanan
  • acceso: dipantik, berapi
  • acciaccatura: meremuk; i.e., a very fast grace note that is "crushed" against the note that follows and takes up no value in the measure
  • accompagnato: ditemani; i.e., pemain solo ditemani oleh iringan yang mengikuti kecepatan sang pemain solo
  • adagietto: agak pelan
  • adagio: santai; i.e., pelan
  • adagissimo: sangat pelan sekali
  • ad libitum (disingkat ad lib; Latin): bebas; i.e., kecepatan dan cara memainkan terserah sang pemain
  • a due: dimaksudkan untuk duet; untuk dua suara atau dua instrumen; bersama-sama; dua instrumen dimainkan secara unison setelah permainan tunggal salah satu instrumen
  • affannato, affannoso: penuh kepedihan
  • affettuoso, affettuosamente, atau affectueusement (Fr): dengan kasih (dengan emosi); lihat pula con affetto
  • affrettando: terburu-buru, bergegas maju
  • agile: dengan kilat
  • agitato: agitated
  • al, alla: ke, menurut (al digunakan sebelum kata kerja maskulin, alla kata kerja feminim)
  • alla breve: dalam waktu yang terpotong; dua ketukan per birama atau ekuivalennya
  • alla marcia: dengan gaya baris-berbaris
  • allargando: diperlebar, setiap kali semakin lambat
  • allegretto: sedikit hidup, agak cepat
  • allegretto vivace: tempo yang agak cepat
  • allegro: riang; tetapi sering dipraktekan sebagai cepat, hidup
  • allegrissimo: sangat cepat, namun lebih lambat dari presto
  • als (Jer): dari
  • altissimo: sangat tinggi
  • alto: tinggi; biasanya merujuk pada jenis suara, lebih tinggi dari tenor tapi lebih rendah dari soprano
  • alzate sordini: angkat atau singkirkan peredam suara
  • am Steg (Ger): pada jembatan; i.e., memainkan alat musik gesek dekat jembatannya, yang menghasilkan suara (ton) yang lebih berat dan kuat (lihat pula sul ponticello)
  • amabile: amiable, pleasant
  • amoroso: dengan cinta
  • anacrusis: not yang mendahului birama pertama
  • andante: kecepatan orang berjalan; i.e., tempo menengah
  • andantino: sedikit lebih cepat dari andante (awalnya kadang-kadang berarti sedikit lebih lambat dari andante)
  • a niente: ke tiada; tanda untuk melakukan diminuendo yang menghilang ke pppp
  • animato: hidup
  • apaisé (Per): tenang
  • a piacere: sesukanya; i.e., sang pemain tidak perlu mengikuti ritme
  • appassionato: dengan penuh semangat
  • appoggiatura: one or more grace notes that take up some note value of the next full note.
  • a prima vista: pada pandangan pertama; i.e., memainkan atau menyanyikan sesuatu pada pandangan pertama pada kertas musik
  • arco: busur yang digunakan untuk memainkan alat musik gesek; i.e., dimainkan dengan busur, kebalikan dari pizzicato (dipetik), pada musik untuk alat musik gesek; biasanya digunakan untuk membalikkan perintah pizzicato
  • arietta: sebuah aria pendek
  • arioso: seperti sebuah aria; penuh dengan melodi
  • arpeggio: seperti sebuah harpa
  • arpeggiato: sebuah cara memainkan kord: mulai dari nada yang terendah, dimainkan hingga nada yang tertinggi. Kadang-kadang juga dibalik dari nada yang tertinggi ke nada yang terendah
  • assai: sangat
  • assez (Per): cukup; kadang-kadang dipakai dalam pengertian yang sama dengan assai
  • a tempo: pada waktunya; i.e., sang pemain kembali ke tempo semula (setelah temponya diubah oleh accelerando atau ritardando, dll.); juga dapat ditemukan dengan kombinasi istilah lain, misalnya a tempo giusto (dengan waktu yang ketat) atau a tempo di menuetto (dengan kecepatan minuet)
  • attacca: serang, atau maju terus; i.e., pada akhir bagian musik, segera mulai (serang) bagian berikutnya, tanpa jeda atau berhenti
  • Ausdruck (Jer): ekspresi
  • ausdrucksvoll (Jer): dengan penuh eskpresi
  • avec (Per): dengan
·         Accelerando : Mempercepat tempo.
·         Accidentals : Tanda-tanda untuk menaikan dan menurunkan nada.
·         Accompaniment : Musik pengiring.
·         Ad lib : Singkatan dari Ad libitium yaitu peluang yang diberikan kepada pemain instrument untuk memainkan instrument mereka secara bebas.
·         Al fine : Sampai akhir
·         Alto : Suara tinggi pria yang tidak umum.
·         Analog : Alat elektronik yang tidak digital.
·         Arpegio : Uraian nada-nada dari chord yang berurutan naik dan turun.
·         A tempo : Kembali ke tempo awal.
·         Atonality : Membaikan kunci atau tonal center
·         Augmented : Interval yang di perlebar.
·         Avant-garde : Pelopor /frontir.- Bermusik dengan cara yang tidak konvensional.
·         Absolute pitch ( Perfect pitch ) : Pendengaran terlatih yang dapat mengetahui dan mengidentifikasikan nada.
·         Acapella : Musik vokal tampa diiringi instrument.
·         Accelerando : Mempercepat tempo.
·         Accidentals  : Tanda-tanda untuk menaikan dan menurunkan nada.
·         Bacbeat : Latar belakang irama/ ritme yang stabil.
·         Ballad : Lagu bercerita-Lagu yang berirama lambat.
·         Bar : Pengelompokan ketukan-ketukan dalam hitungan genap atau ganjil.
·         Bar line : Garis vertical pemisah yang membatasi antara bar.
·         Baritone : Pertengahan suara antara suara tenor dan bass pada vokal pria atau alat musik.
·         Bass : - Suara terendah dari vokal pria.- Nada terendah pada musik.
·         Beat : Ketukan teratur sebagai pedoman meter, ritme, dan tempo.
·         - Jenis irama musik, seperti : Latin beat, Rock beat, dll…
Bending note :
Nada yang meliuk ( ciri khas dari musik blues )
·         Brass section : Kelompok pemain Brass bagian dari band.
·         Bridge : Bagian transisi antara dua tema musik.
·         Brightly : Dimainkan dengan gembira.
·         Broken chord : Arpegio chord yang dimainkan secara tidak beraturan.
·         Cadence : Progression / resolution melodi atau harmoni yang menjadi konklusi sementara atau akhir
·         Cadenza : Pemeragaan kemahiran tehknik bermain (improvisasi) oleh solis pada bagian akhir komposisi musik.
·         Changes : Pergerakan shord
·         Chord : Harmonisasi tiga nada atau lebih.
·         Chord embellishment : Memperindah harmoni dengan penambahan ornamentasi nada pada chord
·         Chordal tones : Nada-nada yang terdapat di dalam konstruksi chord.
·         Chromatic : Susunan/ penggunaan melodic atau harmonik dari 12 nada.
·         Clef : Simbol yang menyatakan wilayah nada-nada pada staff, di sesuaikan dengan kebutuhan dan alat musik.
·         Coda : Bagian penutup dari musik.
·         Common time : Empat ketukan dalam satu bar.
·         Consanance : Gabungan beberapa nada yang terdengar harmonis/ enak.
·         Counterpoint : Alur dua rangkaian melodi atau lebih secara bersamaan.
·         Crescendo : Suara menjadi keras secara bertahap.
·         Da capo ( DC ) : Yaitu tanda yang menunjukan untuk mulai untuk memulai dari awal.
·         Diatonic : Berkenaan dengan tujuh major atau minor scale.
·         Diction : Cara mengucapkan kata pada penyanyi.
·         Diminished : Interval diperpendek.
·         Dissonance : Bunyi yang membuat rasa galau pada pendengaran.
·         Dominant : Nada ke lima pada major/ minor scale dan jenis chord yang terbentuk pada nada tersebut.
·         Double-stop : Dua nada di bunyikan serempak pada instrument string.
·         Downbeat : Ketukan pertama pada bar.
·         Dragging : Tempo permainan yang menjadi lambat dari tempo yang seharusnya secara tampa disengaja.
·         Duet/ duo : Komposisi yang menampilkan dua pemain.
·         Duplet : Tiga ketuk dibagi dua dengan nilai tempo yang sama .
·         Dynamic : Berkenaan dengan volume dan kelembutan.
·         Encore (more) : Istilah meminta pemain/ penyanyi untuk menambah lagi pergelarannya.
·         Enharmonics : Satu nada dengan nama yang berbeda.
·         Ensemble : Kelompok pemain.
·         Falsetto : Suara tinggi vokal yang tidak umum.
·         Fermata : Menahan nada/ chord/ rest
·         Figured bass : Pola/ bagian bass
·         Finale : Tema penutup.
·         Fingerboard : Tangkai ber-senar untuk jari pada instrument ber-string.
·         Fine (ending) : Akhir dari komposisi.
·         Interval : Jarak antara dua nada.
·         Inversion : Nada pada chord/ interval yang dipindahkan ke oktaf atas atau bawah, atau susunan interval/ chord terbalik.
·         Measure : Hitungan pada sekelompok ketukan.
·         Mediant : Nada ke tiga pada major atau minoe scale.
·         Metronome : Alat yang menyatakan/ membunyikan jumlah ketukan per-menit.
·         Microtone : Jarak lebih kecim dari setengah nada ( half step ).
·         Moderately : Dimainkan dengan kecepatan sedang (moderato).
·         Modulation : Perubahan kunci.
·         Motif : Melodi singkat yang sangat khas.
·         Octave : Interval ke delapan dari diatonic scale.
·         Overtone ( nada harmonik) : Nada tambahan yang menyertai nada nada biasa, bias any terdapat di atas sebuah nada.
·         Overtone series : Serangkaian nada-nada overtone.
·         Part : Bagian dari komposisi musik. - Bagian dari sebuah instrument tertentu, missal guitar pasrts ( body, neck, head, tuning , dll…)
·         Pedal point : Nada bass yang ditahan , sementara harmoni berubah untuk menciptakan tensi.
·         Pentatonic : Scale yang terdiri dari lima nada.
·         Perfecth pitch : Bakat pendengaran yang sempurna, sehingga dapat mengidentifikasikan atau mengetahui frekuensi suara.
·         Phrase : Melodi singkat yang terbentuk dari beberapa motif.
·         Pitch : Tinggi rendahnya nada atau suara.
·         Quarduplet : Ketukan di bagi empat tuplet.
·         Quartet : Kelompok empat pemain.
·         Quintet : Kelompok lima pemain.
·         Quintuplet : Ketukan di bagi dengan lima ketuk.
·         Real Book : Buku kumpulan lagu-lagu standart
·         Refrain : Bagian dari komposisi lagu yang di ulang beberapa kali.
·         Resolution : Pergerakan dari chord dissonance ke consonance.
·         Rest : Tanda istirahat , semua instrument musik tidak di mainkan .
·         Rhythm : Struktur musik yang berhubungan dengan ketukan tempo dan ketukan yang menyatakan fell atau penjiwaan sebuah lagu.
·         Rhythm sections : Kelompok pemain instrument yang merupakan bagian dari band. Rhythm section terdiri dari Guitar, Bass, Drum, dan Keyboard/ piano.
·         Riff : Phrasing pendek yang di ulang-ulang.
·         Ritardando : Kecepatan yang di perlambat secara bertahap.
·         Root : Nada pertama scale atau nada dasar chord.
·         Rubato : Tehknik memainkan melodi tampa mematuhi nilai nada-nada agar dapat bermain dengan penuh perasaan.
·         Rushing : Tempo permainan yang terburu-buru dan mendahului.
·         Scat-singing : Vokal dengan menggunakan kata-kata yang tidak bermagna.
·         Score : Notasi musik yang menjaqvarkan aransemen musik secara keseluruhan ( full score ), dapat juga dalam bentuk vocal score atau orchestral score.
·         Semi-tone (mikro tone) : Frekwensi di antara interval half step.
·         Septet : Kelompok tujuh pemain.
·         Septuplet : Ketukan dibagi tujuh tuplet.
·         Sextuplet : Ketukan di bagi enam tuplet.
·         Sharp : Tanda untuk menaikan nada half-step.
·         Shuffle : Irama Rock dengan fell Swing.
·         Slide (bending note) : Nada yang di belokan atau bergeser.
·         Slowly : Di mainkan dengan kecepatan lambat.
·         Slur : Garis lengkung yang menyatakan agar beberapa nada dapat dimainkan secara bersambung , atau sering juga di sebut Legato.
·         Solo : - Komposisi untuk seorang pemain , sendiri atau diiringi . - Improvisasi.
·         Soprano : Vokal wanita atau sebutan bagi alat musik dengan wilayah yang tinggi.
·         Staccato : Nada pendek terputus, kabalikan dari Legato.
·         Staff : Lima garis sejajar untuk menulis nada.
·         Standards : Jenis-lagu-lagu yang terpopuler di kalangan musik Jazz.
·         Step & half : Jarak interval satu-setengah nada.
·         Subdominant : Nada ke empat pada diatonic nada.
·         Submediant : Nada ke enam pada diatonic scale.
·         Supertonic : Nada ke dua pada diatonic.
·         Suspension : Non-chordal tone yang ditahan dari nada sebelumnya.
·         Syncopation : Irama yang ditandai dengan aksen-aksen kuat pada nada-nada yang semestinya ber-aksen lemah.
·         Tempo : Kecepatan ketukan.
·         Tenor : Wilayah tertinggi pada vokal pria.
·         Tetrachord : Hubungan/ urutan empat nada konsekutif ( tersusun) dari dua scale.
·         Timbre : Kualitas atau warna suara/nada .
·         Time signature : Bilangan pecahan pada permulaan staff.
·         Tonality : Menyatakan bunyi atau warna suara.
·         Tone : Bunyi nada.
·         Tonic : Nada dasar dari komposisi musik.- Nada pertama dari scale.
·         Tonging : Pengaturan posisi lidah pada alat musik tiup.
·         Touch : Gaya dan daya sentuh pemain khususnya untuk Keyboard dan instrument ber-senar.
·         Trade four : Tradisi bepop dalam improvisasi, bergantian anatara drums dan instrument lainnya pada tiap-tiap empat bar.
Transcription
: Musik yang tertulis atau di sebut juga sheet music.
·         Transposition :Menulis kembali atau memainkan musik dengan mengubah tingkat nadanya.
·         Tremolo :Tehknik memainkan perulangan nada dengan sangat cepat.
·         Triad :Chord tiga nada.
·         Trill : Perulangan cepat dari sebuah nada yang diselingi dengan nada terdekat diatasnya.
·         Trio :Kelompok tiga pemain.
·         Triple time : Pembagian tempo ke dalam tiga ketukan.
·         Triplet : Satu ketuk atau ketukan genap yang di bagi tiga dengan nilai yang sama rata
·         Tune : Lagu atau melodi. Harmonis atau selaras ( in tune )
·         Tuner : Alat untuk menyelaraskan nada.
·         Tunning fork (garpu tala) : Batang yang terbuat dari logam dan berbentuk huruf ‘U’ bertangkai untuk menala nada.
·         Tuplet : Pembagian ketukan.
·         Tutti : Semua pemain memainkan hal yang sama.
·         Unison : Nada yang sama dimainkan oleh dua pemain atau lebih.
·         Up beat :
-          Ketukan yang berada di atasa hitungan.
-          Gerak tangan dirigen ke atas.
·         Upright piano : Jenis piano dengan senar-senar terentangkan berdiri tegak.
·         Vibrato : Nada yang bergetar/ tehknik menggetarkan nada.
·         Yodel : Tehknik menyanyi diselingi dengan suara-suara falsetto (ciri khas musik country western).
·         Waltz : Ketukan tiga perempat.

·         Whole step (whole tone) : Jarak interval satu nada.